Recent Post

Rabu, 23 Mei 2012

“Bukan karena bokap nyokap . . . . ? “


Aku…
Aku adalah anak satu-satunya dari keluargaku tetapi  meski begitu keluargaku sangat bangga terhadapku karena aku berprestasi dalam bidang pelajaran maupun olahraga. Kini aku duduk di kelas 2 SMA . . . .
Pagi hari telah tiba , aku terbangun dari tempat tidurku, aku segera mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah.
            “ nak cepat sarapan, sudah siang nanti terlambat” teriak ibunya
            “ iya bu, sebentar lagi aku sarapan” jawab ku
            Pagi itu pun aku langsung berangkat sekolah dengan menaiki motor ke sayanganku. Sesampai di sekolah aku bertanya pada teman sebangku ku
            “ dit, apakah kamu sudah mengerakan tugas yang diberikan pak guru? “
            “ belum, aku pusing mengerjakan tugasnya, ditambah masi banyak tugas dari guru-guru lain” jawab Adit
             “ ya udah, pulang sekolah kita kerjakan besama-sama di rumahku, gimana ? “
            “ ayo, “ jawab adit dengan senyum
            Tanda bel sudah berbunyi, aku dan adit pulang bersama. Sesampai di rumah kita segera mengerjakan tugas akan tetapi tiba-tiba orang tuaku bertengkar aku kira cuma masalah sepele. Aku bertanya kepada orang tuaku kenapa mereka bertengkar, tetapi tidak ada yang menjawab pertanyaanku.
            “ ada apa dengan orang tuamu “ Tanya adit
            “ tak tau, tidak biasanya orang tuaku bertengkar sepert
i ini “
           


Makin lama makin lama bertengkarnya pun semakin menjadi-jadi. Dan adit pun pulang karena mersa tidak enak. Aku pun bertanya-tanya kenapa orang tuaku bisa sampai bertengkar seperti itu. Aku kira orang tuaku akan cepat berdamai tetapi setelah kejadian itu orang tuaku sering bertengkar. Sambil dengan nada suara yang sangat keras.
            Di rumah aku tidak bisa konsentrasi karena orang tuaku yang selalu bertengkar, di sekolah aku pun tidak bisa konsentrasi belajar karena sering kali aku memikirkan masalah kedua orang tuaku yang sekarang menjadi tidak lagi harmonis. Aku tidak tahu kenapa orang tuaku sering bertengkar dan mengapa kedua orang tuaku menyembunikan alasan mereka bertengkar.
            Setiap kali aku bertanya kenapa mereka bertengkar terus malah aku yang selalu terkena marah. Malah tak jarang aku selalu yang menjadi pelampiasan kemarahan orang tuaku.
            Di sekolah pun nilai-nilai ku turun, aku pun bingung harus berbuat apa. Dirumah aku merasa tidak nyaman, seringkali aku tidur di rumah temanku karena kalo pulang ke rumah orang tuaku pasti memarahiku.
Sejak kedua orang tuaku sering bertengkar aku mulai sering meninggalkan tuga-tugasku baik yang dirumah maupun di sekolah. Aku pun sering pulang larut malam. Orang tuaku pun sering bertanya kenapa aku selalu pulang tengah malam tetapi aku selalu tidak menjawab.
“ sekarang orang tuaku selalu bertengkar, sekarang mereka tidak peduli lagi kepadaku, sekarang mereka tidak perhatian lagi kepadaku, sekarang dan apakah selamanya mereka akan begini terus padaku ? “
Kini aku bergaul dengan siapa saja tak berfikir apakah teman baru ku akan membawa pengaruh yang positf atau negative terhadapku!.
Tanpa aku sadari aku pun sudah terjerumus dalam kehidupan yang kacau dan berantakan hasilnya aku pun mencoba barang-banrang terlarang seperti minuman keras bahkan narkoba. Kini aku pun sering bolos sekolah, sering nongkrong di diskotik bersama teman-teman ku.



Begitulah sekarang kehidupan ku sudah tidak peduli lagi dengan semuanya cuma bisa hura-hura di diskoting minum-minuman keras dan menjadi pecandu narkoba.
Bahkan ketika kedua orang tuaku sudah tidak pernah bertengkar lagi aku masih menjadi orang yang tidak peduli kepada apapun dan siapaun bahkan pada diriku sendiri.
Ketika aku bangun di pagi hari aku merasa sesak nafas dan kepalaku terasa pusing sekali. Saat aku coba bangun pun badan ku lemas tidak kuat aku mengangkatnya. Aku pun berkali-kali muntah darah orang tuaku panik dan mereka membawaku ke rumah sakit.
Pada waktu aku sadar ternyata aku sudah berada berbaring di tempat tidur dengan infuse menusuk masuk di tanganku mulutku di beri saluran oksigen.
Ternyata aku positif overdosis karena aku terlalu banyak memakai narkoba dan minum-minuman keras. Aku baru menyadari bahwa yang aku lakukan selama ini benar-benar salah. Bukanannya aku lepas dari masalah, malah aku menambah masalah yang ada. seharusnya aku lebih bisa bersikap dewasa menghadapi masalah.
Bukan alasan ya bokap nyokap bertengkar terus, tapi gara-gara lo gue harus jadi orang yang berhasil.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes